Sosial Care
Sosial care adalah suatu program dari sekolahku yang ditujukan bagi anak-anak kelas dua belas untuk meningkatkan kepedulian sosial mereka. Dalam program ini, anak-anak ditugaskan di beberapa panti sosial yang ada di Semarang. Mereka menjadi relawan sosial dan bekerja di sana selama 4 hari dengan jam kerja terserah pengurus panti.
Aku dan kelompokku mendapat tugas untuk sosial care di sebuah panti asuhan. Panti Asuhan Nurul Huda. Sebuah panti asuhan berbasis Islami yang terletak di jalan KH. Zuhdi I/10 Meteseh Semarang ini ternyata memiliki hampir 200 orang anak asuh. Menurutku itu jumlah yang sangat besar untuk sebuah panti asuhan. Jumlah anak laki-laki di sana mencapai 90 orang dan anak perempuan di sana berjumlah sekitar 100 orang.
Anak di sini beragam usianya, yang paling kecil berumur 1 tahun dan yang paling besar sudah kuliah. Tadi juga ada seorang anak kecil, di belum bisa ngomong dan baru masuk panti 2 hari yang lalu. Kasihan sekali melihatnya, mereka bisa dikatakan tidak mempunyai siapa-siapa yang mengurus mereka. di usia sekecil itu dia sudah harus hidup sendiri. Dia yang masih tidak tahu apa-apa sudah harus menanggung beban hidup seberat itu, di saat anak-anak lain sibuk bermain, mereka harus berusaha hidup mandiri melawan kerasnya hidup. Syukurlah masih ada orang-orang yang peduli dengan masa depan mereka. Di sini mereka ditampung dan di didik menjadi generasi muda islami dan berguna bagi Indonesia.
Di panti asuhan ini, anak laki-laki dan perempuan di pisah. Benar-benar di pisah lho! Bukan cuma tempat tidurnya yang di pisah, kegiatan sehari-hari mereka juga di pisah. Jika ada cewek dan cowok yang ketahuan ngobrol di panti, mereka akan mendapat hukuman. Apalagi yang pacaran, mereka bisa-bisa dikeluarkan tuh dari panti.
Tapi saya bisa memaklumi sistem seperti ini, sistem ini diterapkan agar pergaulan antar anak panti terjaga dan menghindari terjadinya pergaulan bebas. Tidak seperti pergaulan anak muda zaman sekarang yang sudah sangat di luar batas yang seharusnya, sehingga menimbulkan kerusakan moral dan pergaulan bebas.
Pendidikan di panti ini sudah cukup bagus. Semua anak pantinya bersekolah, bahkan ada beberapa yang di perguruan tinggi. Mereka bersekolah di sekolah Islam yang berada di dekat panti. Melalui sekolah ini, pendidikan agama mereka terbentuk dengan baik. Apalagi kegiatan panti sehari-hari yang selalu menerapkan konsep islami membuat kehidupan mereka kental dengan kegiatan agama. Kegiatan sholad berjamaah dan tadarus bersama selalu mereka lakukan setiap hari. Inilah yang membuat saya bangga terhadap panti ini.
Kehidupan di panti tidak selamanya buruk. Meskipun sama sekali tidak ada kemewahan di sini, namun kehidupan rohani mereka bisa dikatakan sangat baik. Melalui kehidupan di panti asuhan, mereka akan terlatih hidup mandiri, rasa kebersamaan dan kekeluargaan mereka mungkin lebih kuat dari kita. Coba lihat di masyarakat kita, ada orang-orang yang tidak rukun dengan keluarga mereka hanya karena masalah yang sepele. Selain itu, kehidupan mereka yang sarat dengan kegiatan agama, juga bisa menjadi obat penenang hati sehingga mereka bisa senantiasa tertawa bagaimanapun keadaan mereka.
Semua hal pasti ada hikmahnya, tergantung bagaimana kita memandangnya..
Aku dan kelompokku mendapat tugas untuk sosial care di sebuah panti asuhan. Panti Asuhan Nurul Huda. Sebuah panti asuhan berbasis Islami yang terletak di jalan KH. Zuhdi I/10 Meteseh Semarang ini ternyata memiliki hampir 200 orang anak asuh. Menurutku itu jumlah yang sangat besar untuk sebuah panti asuhan. Jumlah anak laki-laki di sana mencapai 90 orang dan anak perempuan di sana berjumlah sekitar 100 orang.
Anak di sini beragam usianya, yang paling kecil berumur 1 tahun dan yang paling besar sudah kuliah. Tadi juga ada seorang anak kecil, di belum bisa ngomong dan baru masuk panti 2 hari yang lalu. Kasihan sekali melihatnya, mereka bisa dikatakan tidak mempunyai siapa-siapa yang mengurus mereka. di usia sekecil itu dia sudah harus hidup sendiri. Dia yang masih tidak tahu apa-apa sudah harus menanggung beban hidup seberat itu, di saat anak-anak lain sibuk bermain, mereka harus berusaha hidup mandiri melawan kerasnya hidup. Syukurlah masih ada orang-orang yang peduli dengan masa depan mereka. Di sini mereka ditampung dan di didik menjadi generasi muda islami dan berguna bagi Indonesia.
Di panti asuhan ini, anak laki-laki dan perempuan di pisah. Benar-benar di pisah lho! Bukan cuma tempat tidurnya yang di pisah, kegiatan sehari-hari mereka juga di pisah. Jika ada cewek dan cowok yang ketahuan ngobrol di panti, mereka akan mendapat hukuman. Apalagi yang pacaran, mereka bisa-bisa dikeluarkan tuh dari panti.
Tapi saya bisa memaklumi sistem seperti ini, sistem ini diterapkan agar pergaulan antar anak panti terjaga dan menghindari terjadinya pergaulan bebas. Tidak seperti pergaulan anak muda zaman sekarang yang sudah sangat di luar batas yang seharusnya, sehingga menimbulkan kerusakan moral dan pergaulan bebas.
Pendidikan di panti ini sudah cukup bagus. Semua anak pantinya bersekolah, bahkan ada beberapa yang di perguruan tinggi. Mereka bersekolah di sekolah Islam yang berada di dekat panti. Melalui sekolah ini, pendidikan agama mereka terbentuk dengan baik. Apalagi kegiatan panti sehari-hari yang selalu menerapkan konsep islami membuat kehidupan mereka kental dengan kegiatan agama. Kegiatan sholad berjamaah dan tadarus bersama selalu mereka lakukan setiap hari. Inilah yang membuat saya bangga terhadap panti ini.
Kehidupan di panti tidak selamanya buruk. Meskipun sama sekali tidak ada kemewahan di sini, namun kehidupan rohani mereka bisa dikatakan sangat baik. Melalui kehidupan di panti asuhan, mereka akan terlatih hidup mandiri, rasa kebersamaan dan kekeluargaan mereka mungkin lebih kuat dari kita. Coba lihat di masyarakat kita, ada orang-orang yang tidak rukun dengan keluarga mereka hanya karena masalah yang sepele. Selain itu, kehidupan mereka yang sarat dengan kegiatan agama, juga bisa menjadi obat penenang hati sehingga mereka bisa senantiasa tertawa bagaimanapun keadaan mereka.
Semua hal pasti ada hikmahnya, tergantung bagaimana kita memandangnya..
bagus ada program spt itu. bisa menumbuhkan jiwa sosial
BalasHapusWah di semarang yah?? daku mau dunk kapan2 mengunjungi panti asuhan itu? btw.. kamu di semarang jg??
BalasHapuslhhha.... jumlah anaknya 200 jumlah cewek 100 jumlah cowok 90 lha yang sepuluh jenis kelaminnya apa yak...???
BalasHapusedo,km di semarang y?pantesan aq berulang kali ndetek ada visitor blog q dari semarang,btw adik q jg di semarang,tp g jelas lokasinya,liaten di blog q,menu bar atas dgn tekslink 'saudara' itu blog nya,btw bnr juga do,yg 10 anak jenis kelaminya apa?
BalasHapusprogramnya bagus tuh dek... sukses ya ;)
BalasHapusaaahhhh...kan dari awal udah ku tulis, hampir 200..ya berarti cuma mendekati 200..trus jumlah cewek dan cowoknya juga gak segitu persis, lebih2 dikit laahh..
BalasHapusiya, aku anak asli semarang, hoho..
aku aja dapet panti yang anaknya cuma 20 og do...
BalasHapuspadahal kelompokq jumlahe 8 orang,yakin kelompokmu cuma 7 orang??
wah,,,aku belom pernah jadi pengurus panti
BalasHapuspernahnya berkunjung aja...hehehe
sukses buat acaramu
di sekolahku juga ada program seperti itu
BalasHapussetiap liburan biasanya diadakan
Edo di Semarang ya? aku punya sodara di Banyumanik lho
aku mendukungmu !! :D
BalasHapusvita : yakinlah..kelompok ku isinya 7 orang..tapi pas survey sih 8, dita ngikut og..
BalasHapusoh,, semua mendukungku yaa..jadi terharu :'), hehe
renungan awal tahun yang bagus...
BalasHapusmesti di pisah tuh laki2 sama cewenya...
BalasHapusnta bisa betambah jumlah anak pantinya, wkwkwkw
Salam kenal Dik :)
BalasHapusMenambah kenalan, silakan ambi award di rumah mbak :)
dekat rumah sya ada panti asuhan dek saya sering masuk kesana salut sama anda masih muda udah peduli
BalasHapus