Kasih Ibu Memang Tiada Tara
Aku baru tau kalo hari ini tu hari ibu bis ngelihat postingan nya mbak anin tadi. Seorang makhluk yang namanya ibu itu memang keren ya. Bisa melakukan banyak hal-hal yang tak terduga hanya untuk melihat senyum simpul di pipi anaknya. Ibu kita pasti sering merasa lelah, capek, dan berbagai macam perasaan menyebalkan lainnya, tapi rasa itu seakan-akan sirna seiring terurainya secercah senyuman yang telihat di muka anaknya.
Naluri sang ibu yang selalu mencemaskan anaknya, tidak mengijinkan tubuhnya untuk berhenti, duduk, dan diam di saat sang anak membutuhkannya. Walaupun bagaimana keadaan tubuhnya, sang ibu akan tetap bergerak dan melakukan berbagai macam hal untuk anak tercintanya.
Kemaren, aku melihat seorang ibu-ibu yang umurnya kira-kira lebih tua dari ibuku, sekitar 45 tahun lah. Dia bekerja sebagai kuli bangunan. Sebuah pekerjaan yang sangat tidak layak dikerjakan oleh seorang wanita. Dia bolak-balik berjalan dengan menggendong pasir di punggungnya. Dia berjalan, menaiki satu demi satu anak tangga dengan menggendong pasir yang sangat berat. Dia tampak sangat kelelahan. Dia berjalan dengan membungkuk-bungkuk karena saking lelahnya. Perasaan lelah dan capek terlihat jelas wajahnya yang mulai keriput. Namun dia terus berjalan tanpa henti tanpa menghiraukan rasa capek yang sudah menggerogoti badannya. Hebat sekali perjuangan seorang ibu.
Di saat seorang ibu sudah berjuang keras untuk kita, anaknya, tapi apa yang sudah kita perbuat untuk ibu kita? Kita jauh lebih banyak membuat beliau kesal dari pada membuat beliau tersenyum bangga. Balas budi kita untuk sang ibu sangatlah sedikit dibanding pengorbanan Beliau. Padahal tidak perlu sesuatu yang sangat besar untuk membahagiakan ibu kita, tidak perlu segunung uang atau setumpuk prestasi untuk membuat ibu kita tersenyum bahagia. Cukup pegang dan cium tangan beliau dengan penuh perasaan. Mintalah doa restu pada ibu kita sebelum melakukan sesuatu, tidak cuma minta uang saku seperti yang biasanya kita lakukan. Coba ingat-ingatlah kapan terakhir kali kita melakukannya? Kapan terakhir kali kia mencium tangan ibu seperti yang biasa kita lakukan saat kecil dulu??
Oh ibu..
Naluri sang ibu yang selalu mencemaskan anaknya, tidak mengijinkan tubuhnya untuk berhenti, duduk, dan diam di saat sang anak membutuhkannya. Walaupun bagaimana keadaan tubuhnya, sang ibu akan tetap bergerak dan melakukan berbagai macam hal untuk anak tercintanya.
Kemaren, aku melihat seorang ibu-ibu yang umurnya kira-kira lebih tua dari ibuku, sekitar 45 tahun lah. Dia bekerja sebagai kuli bangunan. Sebuah pekerjaan yang sangat tidak layak dikerjakan oleh seorang wanita. Dia bolak-balik berjalan dengan menggendong pasir di punggungnya. Dia berjalan, menaiki satu demi satu anak tangga dengan menggendong pasir yang sangat berat. Dia tampak sangat kelelahan. Dia berjalan dengan membungkuk-bungkuk karena saking lelahnya. Perasaan lelah dan capek terlihat jelas wajahnya yang mulai keriput. Namun dia terus berjalan tanpa henti tanpa menghiraukan rasa capek yang sudah menggerogoti badannya. Hebat sekali perjuangan seorang ibu.
Di saat seorang ibu sudah berjuang keras untuk kita, anaknya, tapi apa yang sudah kita perbuat untuk ibu kita? Kita jauh lebih banyak membuat beliau kesal dari pada membuat beliau tersenyum bangga. Balas budi kita untuk sang ibu sangatlah sedikit dibanding pengorbanan Beliau. Padahal tidak perlu sesuatu yang sangat besar untuk membahagiakan ibu kita, tidak perlu segunung uang atau setumpuk prestasi untuk membuat ibu kita tersenyum bahagia. Cukup pegang dan cium tangan beliau dengan penuh perasaan. Mintalah doa restu pada ibu kita sebelum melakukan sesuatu, tidak cuma minta uang saku seperti yang biasanya kita lakukan. Coba ingat-ingatlah kapan terakhir kali kita melakukannya? Kapan terakhir kali kia mencium tangan ibu seperti yang biasa kita lakukan saat kecil dulu??
Oh ibu..
duh jadi inget sama dosa ke Ibu...hehehehhe...
BalasHapusIbuku cantik sekali
BalasHapusmeski dimata orang lain dia biasa aja
tapi beliau wanita tercantik di dunia
Tamara Bleszinky kalah!
wahahahhahahah
Ibu,..sosoknya tak tergantikan. Cintanya sepanjang jalan.
BalasHapusmet hari ibu, bro.
BalasHapusibu yang keren ya do...
BalasHapusbisa sekuat itu.. angkat-angkat macem-macem.. tapi aku yakin dia juga bisa sangat lembut :)
selamat hari ibu ya dek :D
jadi inget lagu anak anak dulu;... kasih ibu... kepada beta... tak terhingga sepanjang masa...
BalasHapusgreat post.. mother is the real soldier.. maju terus; tetap semangat.. :)
BalasHapus