Pusiingg, Hari Pertama Sosial Care
Hari ini adalah hari pertama jadwal sosial care-ku. Dari kemaren aku sudah bingung. Bingung mikirin kegiatan apa yang sebaiknya besok kita lakukan. Duhduhduhduh...mau bikin acara apa coba? Anak cowoknya 90 orang lho!! 90! Bisa pegel aku kalo mau nyusun acara buat anak sebegitu banyak. Karena pusing, aku malah ngenet, buka one manga dan berfikir : “mikir kegiatan nya besok aja di rumahnya gilang”.
Sesudah bersusah payah dateng ke rumah gilang (bangun kesiangan, langsung mandi dan sarapan dengan porsi yang di bawah standar), ternyata dia dengan gagah berani keluar rumah dengan celana pendeknya dan berkata : ”knapa kamu datengnya pagi banget?? Aku belum mandi lho!”
.....
Lhah!! Tau gitu tadi aku santai-santai aja di berangkatnya. Jadilah aku dkk nungguin si gilang sarapan plus mandi dulu baru berangkat ke panti asuhan dan sama sekali tidak menyusun rencana kegiatan selanjutnya. Kami baru nyampe di panti asuhan 1 jam kemudian. Bukan karena jaraknya jauh, dan bukan karena kami malas sehingga jalannya pelan, tapi karena di jalan ujann, jadinya kami neduh dulu di alfamart. Huft..,banyak banget cobaannya.
Panti telihat sangat sepi jika dibandingkan beberapa hari yang lalu saat kami ke sana. Ternyata anak-anaknya pada pulang. Mereka pulang ke rumah saudara-saudara mereka, dan yang masih di panti cuma anak-anak kelas 3 SMP dan SMA, mereka harus mengikuti tambahan pelajaran untuk persiapan ujian kelak. Wew! Cuma tinggal beberapa anak. Mungkin cowoknya gak nyampe 20 tuh.
Setelah ngobrol sejenak dengan Pak Huda sang pengurus panti, kami dipersilahkan untuk melakukan kegiatan yang ingin kami lakukan. Para cewekpun langsung menuju asrama cewek. Dan para cowok...Cuma berjalan dan tidak tau harus ngelakuin apa. Wuaduh...mau ngapain nih? Anak-anak cowok yang ada sedang mengikuti pelajaran tambahan di sekolah dekat panti. Masak kita tiba-tiba langsung masuk ke kelas dan mengambil alih pelajaran?? Itu mah pembajakan kelas! Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu sambil duduk-duduk di mushala.
Kriikk..kriikk..kriikk...
Kami Cuma duduk dan ngobrol di sana. Serasa seperti seonggok sampah tak berguna yang cuma menuh-menuhin tempat. Akhirnya ada anak panti yang bersih-bersih mushala dan kami berinsiatif ikut membantu. Dan pekerjaan pertama kami di sini adalah membersihkan mushala. Kami sapu bersih dan pel setiap bagian dari mushala tersebut.
Setelah itu kembali kriikk..kriikk..kriikk...
Kami kembali tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Dasar anak-anak bodoh!! Kami kembali duduk di mushala, melihat beberapa anak kecil yang sedang asyik dengan dunia mereka dan benar-benar tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Gyaaa...masak kami sosial care ke sini cuma jadi tukang bersih-bersih mushala sih? Bener-bener gak bermanfaat. Harusnya kami itu melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, pokoknya gak cuma mbersihin mushala lah..
Berbekal keinginan untuk lebih berguna bagi anak-anak panti, kami berinisiatif untuk menemui pengurus sekolah di deket panti. Tujuan kami adalah ingin ikut pada pelajaran tambahan di hari berikutnya agar bisa menularkan ilmu-ilmu yang kami miliki pada mereka. Setelah mengutarakan maksud kami pada pak pengurus sekolah (lupa namanya, hehe), entah bapak salah tangkap atau memang itu keinginan bapak pengurus, kami besok diminta memotivasi anak-anak agar semangat belajar mereka naik. Aduh! Gimana lagi tuh caranya? Apa aku harus manggil Pak Mario dulu buat ngasih Golden Ways buat mereka?? Walaupun sudah berkali-kali aku jelaskan kalau kita cuma ingin menularkan ilmu, maksudnya jika ada pelajaran-pelajaran yang tidak mereka mengerti bisa ditanyakan kepada kita. Dan katanya belajar dengan teman sebaya kan lebih efektif, jadi kami ingin mempraktekannya. Tapi bapaknya tetap berkata kita harus memotifasi anak-anak. Yaudahlah...kita pasrah aja dengan tugas itu. Tauk deh gimana jadinya ntar..
Pokoknya kami ingin berusaha sebaik mungkin biar setidaknya membawa dampak baik bagi panti asuhan tersebut.
NB : Akhirnya aku bisa kembali posting setelah 4 hari menelantarkan blog ini...
eheh, kalo ada yang mau ngasih ide kegiatan soscare jangan malu2, hehe
Sesudah bersusah payah dateng ke rumah gilang (bangun kesiangan, langsung mandi dan sarapan dengan porsi yang di bawah standar), ternyata dia dengan gagah berani keluar rumah dengan celana pendeknya dan berkata : ”knapa kamu datengnya pagi banget?? Aku belum mandi lho!”
.....
Lhah!! Tau gitu tadi aku santai-santai aja di berangkatnya. Jadilah aku dkk nungguin si gilang sarapan plus mandi dulu baru berangkat ke panti asuhan dan sama sekali tidak menyusun rencana kegiatan selanjutnya. Kami baru nyampe di panti asuhan 1 jam kemudian. Bukan karena jaraknya jauh, dan bukan karena kami malas sehingga jalannya pelan, tapi karena di jalan ujann, jadinya kami neduh dulu di alfamart. Huft..,banyak banget cobaannya.
Panti telihat sangat sepi jika dibandingkan beberapa hari yang lalu saat kami ke sana. Ternyata anak-anaknya pada pulang. Mereka pulang ke rumah saudara-saudara mereka, dan yang masih di panti cuma anak-anak kelas 3 SMP dan SMA, mereka harus mengikuti tambahan pelajaran untuk persiapan ujian kelak. Wew! Cuma tinggal beberapa anak. Mungkin cowoknya gak nyampe 20 tuh.
Setelah ngobrol sejenak dengan Pak Huda sang pengurus panti, kami dipersilahkan untuk melakukan kegiatan yang ingin kami lakukan. Para cewekpun langsung menuju asrama cewek. Dan para cowok...Cuma berjalan dan tidak tau harus ngelakuin apa. Wuaduh...mau ngapain nih? Anak-anak cowok yang ada sedang mengikuti pelajaran tambahan di sekolah dekat panti. Masak kita tiba-tiba langsung masuk ke kelas dan mengambil alih pelajaran?? Itu mah pembajakan kelas! Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu sambil duduk-duduk di mushala.
Kriikk..kriikk..kriikk...
Kami Cuma duduk dan ngobrol di sana. Serasa seperti seonggok sampah tak berguna yang cuma menuh-menuhin tempat. Akhirnya ada anak panti yang bersih-bersih mushala dan kami berinsiatif ikut membantu. Dan pekerjaan pertama kami di sini adalah membersihkan mushala. Kami sapu bersih dan pel setiap bagian dari mushala tersebut.
Setelah itu kembali kriikk..kriikk..kriikk...
Kami kembali tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Dasar anak-anak bodoh!! Kami kembali duduk di mushala, melihat beberapa anak kecil yang sedang asyik dengan dunia mereka dan benar-benar tidak tahu apa yang harus kami lakukan. Gyaaa...masak kami sosial care ke sini cuma jadi tukang bersih-bersih mushala sih? Bener-bener gak bermanfaat. Harusnya kami itu melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat lagi, pokoknya gak cuma mbersihin mushala lah..
Berbekal keinginan untuk lebih berguna bagi anak-anak panti, kami berinisiatif untuk menemui pengurus sekolah di deket panti. Tujuan kami adalah ingin ikut pada pelajaran tambahan di hari berikutnya agar bisa menularkan ilmu-ilmu yang kami miliki pada mereka. Setelah mengutarakan maksud kami pada pak pengurus sekolah (lupa namanya, hehe), entah bapak salah tangkap atau memang itu keinginan bapak pengurus, kami besok diminta memotivasi anak-anak agar semangat belajar mereka naik. Aduh! Gimana lagi tuh caranya? Apa aku harus manggil Pak Mario dulu buat ngasih Golden Ways buat mereka?? Walaupun sudah berkali-kali aku jelaskan kalau kita cuma ingin menularkan ilmu, maksudnya jika ada pelajaran-pelajaran yang tidak mereka mengerti bisa ditanyakan kepada kita. Dan katanya belajar dengan teman sebaya kan lebih efektif, jadi kami ingin mempraktekannya. Tapi bapaknya tetap berkata kita harus memotifasi anak-anak. Yaudahlah...kita pasrah aja dengan tugas itu. Tauk deh gimana jadinya ntar..
Pokoknya kami ingin berusaha sebaik mungkin biar setidaknya membawa dampak baik bagi panti asuhan tersebut.
NB : Akhirnya aku bisa kembali posting setelah 4 hari menelantarkan blog ini...
eheh, kalo ada yang mau ngasih ide kegiatan soscare jangan malu2, hehe
foto ngepelnya sip banget hehe
BalasHapusjadi inget pas masih sekolah deh
smangaaaaaaat^^
BalasHapus