Saat Korupsi Jadi Tradisi

Suatu hari saat aku bersilaturahmi ke rumah salah satu temanku, terjadilah obrolan singkat yang benar-benar membekas di hati sehingga aku masih mengingatnya sampai sekarang.

E : “Eh, masak biaya karyawisata SMP X mahal banget, masak ke Jakarta aja nyampe 600ribu (misalnya, aku lupa jumlah tepatnya sih)”
T : “La itu Pak Y minta A rupiah dan Pak Z juga minta B rupiah dari X rupiah yang dibayarkan setiap anak, ya jadinya mahal”
E : “Eh, tante tau darimana kayak begituan?”
T : “Ya tempat tante kan juga ikut presentasi di sana do” (perlu diketahui, mamanya temen saya itu kerja di salah satu agen pariwisata)
E : “Masak begitu tante? Berarti aslinya tu gak semahal itu ya?”
T : “Ya iya…”

Glek! Bukannya itu sama aja kayak korupsi ya? Bedanya para koruptor itu mengambil jutaan uang rakyat, sedangkan mereka mengambil uang siswa. Begitu pikirku.

B : ”Sekarang mah maen-maen kayak gitu tu udah biasa Do,” temanku menimpali
T : ”Iya, kalo ada proyek-proyek gitu juga yang menang tender tu yang paling banyak ngasih duitnya...”

Ahh, pernyataan kali ini benar-benar membuatku terdiam. Mereka berkata bahwa hal itu adalah hal yang lumrah. Sebuah kegiatan korupsi yang dengan jelas merugikan banyak orang sudah dianggap sebagai hal biasa. Rasanya miris jika mendengarnya. Walaupun mungkin jumlahnya kecil, korupsi tetaplah korupsi. Dan itu bukanlah hal yang benar menurut hukum, moral dan etika. Apalagi di mata agama.

Tapi jika korupsi sudah dianggap lumrah seperti ini, yang susah adalah orang yang benar-benar jujur. Misal jika dalam tender proyek yang menang adalah yang banyak memberikan uang suap, maka mereka yang jujur dan tidak mau memberikan uang haram itu akan kalah dan tersingkir. Dan jika terus begitu, mereka mungkin hanya akan mendapatkan proyek-proyek kecil yang tidak memberikan keuntungan yang besar. Akibatnya pendapatan menurun dan terpaksa menekan pengeluaran dengan melakukan PHK. Dan jika masih saja tidak mendapatkan proyek, lama kelamaan perusahaan mereka akan bangkrut. Jatuh tertindas oleh mereka yang tidak jujur.

Lalu berdasarkan teori bodohku tadi, mereka yang ingin bertahan hidup harus menyesuaikan diri dengan lingkungan, yaitu bergabung dalam lingkaran setan korupsi. Mereka bersaing secara tidak sehat dalam lelang tender dengan prinsip yang penting sama-sama untung tanpa memikirkan dampak yang terjadi. Memang mereka akan mendapat keuntungan, namun proyek yang mereka kerjakan tidak akan menghasilkan sesuatu yang maksimal. Dan lagi-lagi yang dirugikan di sini adalah pihak lemah yang tidak tahu apa-apa.

Dan jika lingkaran setan ini terus berlangsung dan bahkan semakin membesar dengan melibatkan banyak pihak, mungkin tidak akan ada harapan bagi masa depan bangsa ini. Si pejabat kotor akan semakin kaya, sedangkan si pejabat jujur akan dikucilkan dan tertindas karena kalah kekuasaan. Sedangkan rakyat yang tidak tahu apa-apa menjadi korban dari nafsu binatang mereka.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menghentikan semua ini? Menurutku jawabannya TIDAK ADA. Selama manusia masih hidup, selama itu juga setan akan hidup untuk menghasut manusia melalui hawa nafsunya. Dan selama itu lingkaran setan akan terus ada tanpa bisa dihalangi.

Walaupun begitu, bukan berari kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita masih bisa menguranginya. Kita masih bisa mengurangi praktik korupsi di sekitar kita sedikit demi sedikit. Dan semua itu kita mulai dari diri kita sendiri. Mungkin kita akan menjadi sebagian kecil dari orang jujur yang tertindas. Mungkin tidak akan ada orang yang mengikuti jalan kita. Mungkin kita akan dianggap sebagai orang aneh atau orang sok suci dan sebagainya. Tapi ini masalah prinsip dan hati nurani. Dan jika kita memegang kuat prinsip itu, kita pasti akan bisa bertahan. Dan menang. Karena kebaikan pasti akan menang, dan kita hanya tinggal menunggu kapan itu terjadi. Itulah yang kupelajari dari komik yang kubaca.

Aku hanyalah anak SMA biasa yang ingin melakukan sesuatu untuk Indonesia.

Komentar

  1. eeeh, kita kok postingnya barens siih???hahaha

    BalasHapus
  2. Rully Ginting keren banget al..

    BalasHapus
  3. mau ngomen: itulah mengapa aku pengen banget jadi ketua KPK...

    BalasHapus
  4. rully ginting tu apa sih?? nama lagu?? lagunya siapa??

    BalasHapus
  5. wow wow wow.. Edooo.. salutt..
    kamu masih muda (sok2an aku udah tua,hahaha). ulang, kamu masih muda tapi udah kritis sama masalah2 begini.. kalo semua orang kayak kamu, dari muda udah sadar, ga ada korupsi lagi deh..

    two thumbs

    BalasHapus
  6. Ko gak diikutin kontes Do...??? Ikutin aja, buruan. belum habis ko waktunya. Sampe tanggal emapt. cepetan yah? pokoknya harus ikutin! :) OK! klik aja tuh banner anti korupsi di blog mbak. kalau gak, cari postingan mbak yang kemarin, khan ada linknya Ok2...???

    Owh ya, mengenai postingan mbak. Mungkin mbak salah apresiasi. maksudnya, andiakn korupsi tiada dinegeri kita, mungkin bapak becak tadi, tak seharusnya merayap tengah malam emncari kerja githu :( tapi, gak smape yah rupanya

    BalasHapus
  7. korupsi rupanya sudah biasa dalam kehidupan sehari-hari!

    BalasHapus
  8. korupsi..korupsi
    mengapa smua korupsi..(gubrakz!! ga nyambung yah? kwkwwk)

    BalasHapus
  9. hebat kamu do pemikiran yg kritis tentang korupsi...walopun masih muda,moga yg seperti kamu bnyk sehingga negri kita bi bebas dari korupsi,tp susah juga udah merajalela.tetep semangat y

    BalasHapus
  10. semua tergantung iman juga. kalo iman kuat pasti gak akan korupsi.

    BalasHapus
  11. go EDO go!!!!
    hidup Indonesia!!

    beruntung Indonesia kalo semua rakyatnya kaya km, Do.. hehe..

    BalasHapus
  12. kaya korupsi mah udah jd budaya bangsa kita ck ck ck ck *geleng2 kepala*

    BalasHapus
  13. semua memang tergantung hati nurani setiap individu...

    setuju banget sama paragraf terakhir... kita bisa mengurangi korupsi kecil-kecilan yang ada disekitar kita..

    BalasHapus
  14. ayo do aku doain kamu jadi presiden deh ngerubah negara ini...

    BalasHapus
  15. poin 1 : Kasus pertama (wisata Jakarta) emang bisa dikategorikan sebgai kasus korupsi kecil, karena di surat edaran buat orang tua tidak terinci anggaran dana "Santunan untuk guru." Sehingga jika memang iya, maka itu benar korupsi

    poin 2 : Kasus kedua (Tender)menurut saya bukan kasus korupsi. Wajar jika tender yang berani memeberi masukan modal banyak akan memenangkan proyek.
    Dan itu bukan penyuapan, karena besarnya uang yang ditawarkan tertulis dalam proposal secara jelas (bukan diam-diam), sehingga bukan suatu usaha penyuapan, melainkan negosiasi bisnis. Proyek itu seperti dilelang.
    Ibarat pemain bola, misal saja ronaldo, klub yang berani membayar mahal lah yang berhak membelinya, tapi jumlah uang besar yang ditawarkan klub itu bukan suatu usaha penyuapan, tapi bagian dari negosiasi.
    Lagipula yang namanya proyek, wajar jika tender dengan uang berlebih menang, karena proyek pun butuh dana yang semakin banyak semakin bagus. Itulah dunia bisnis, dan itu juga gunanya ada fakultas jurusan bisnis.

    BalasHapus
  16. apakah Gee adalah Gilang??
    Bentar lang..aku mau menjelaskan suatu contoh kasus korupsi dalam proyek seperti yang aku sebutkan di atas, tapi aku bingung gimana nulis nya..seksek..

    BalasHapus
  17. Dan yang saya maksud uang suap itu ya uang pelicin guna memudahkan segala urusan dalam lelang proyek tersebut..
    Suatu proyek memang dilelang, jika diibaratkan pemain bola di mana yang bisa memberikan penawaran tertinggi lah yang menang,..
    tapi jika dalam proyek, misalnya ada proyek pembangunan jembatan yang melibatkan beberapa perusahaan,
    Perusahaan A menawarkan harga 10M untuk sebuah jembatan yang dibangun dengan bahan berkualitas tinggi
    Perusahaan B menawarkan harga 12M untuk jembatan itu dengan bahan yang sama.
    Jika dilihat seperti itu, seharusnya yang menang tender adalah perusahan A, karena perusahaan itu berani memberikan barang berkualitas dengan harga yang lebih murah. Tapi perusahaan B melakukan tindakan curang, mereka memberikan uang suap agar pengurus tender memberikan hak atas pengerjaan proyek itu pada perusahaan B yang jelas-jelas harganya lebih mahal. Jadi itu yang saya maksud dengan uang suap.

    Maaf jika ada kesalahan dalam tulisan ini. Saya hanyalah orang awam yang tidak benar-benar mengerti tentang masalah tender dan dunia proyek ini. Saya bukan bermaksud sok tau atau mau menggurui, tapi di sini saya hanya memberikan pendapat tentang apa yang saya maksud dengan praktik suap di dunia proyek,..

    Jika ada yang mau menimpali, menambahkan atau bahkan membantah, silahkan tinggalkan komentar anda di sini..

    saya sangat menghargai apresiasi anda, terimakasih..

    BalasHapus
  18. balesan mu dowo banget, aku kesel maca ne.

    BalasHapus
  19. eheh!!
    Aku wes ngelu banget nggawe balesan lo! nganti rak mood sinau mat neh..

    (dalam B.Indonesia yang baik tapi tidak benar :
    eheh!! aku dah pusing banget mbuat balesannya lo! sampe gak mood belajar mat lagi..)

    BalasHapus
  20. setuju... generasi kita jangan nerusin yaaa:)

    BalasHapus
  21. mau jadi apa bangsa ini kalau korupsi dijadikan kebiasaan,,,,
    thx infonya sob
    oea aku dah follow nih,dimohon follow baliknya yach,,

    Terbitnya Matahari Dari Barat

    BalasHapus
  22. mang kalo bahas masalah korupsi ga ada habisnya, smg para koruptor akan sadar hal itu semua.

    BalasHapus
  23. Sebenarnya semua orang pernah korupsi
    termasuk aku juga
    korupsi kecil atau besar tetaplah namanya korupsi..

    BalasHapus
  24. hihi
    stuju ma itik
    aku bahkan sampai hari ini kadang2 suka korupsi duit ama
    hohoho


    XOXO
    Yulia Rahmawati
    http://ladyulialogy.blogspot.com/

    BalasHapus
  25. akhirny ak bs ngomen !
    :D
    Edoo postingan mu pjg bgt .
    hahaha .
    tp apik ok !
    pantesan indonesia ga kaya2 , byk yg korupsi sih !

    BalasHapus
  26. memang semua orang pernah korupsi, tapi setidaknya sekarang kita bisa berusaha untuk tidak melakukan korupsi...

    wuoo..akhirnya mencapai komentar ke 30! pertama kalinya dalam sejarah nih, hwhehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer