Ketika Dhuafa Berkurban

Judul ini adalah judul dari liputan berita dari salah satu stasiun TV swasta yang kebetulan saya lihat. Disana diceritakan bahwa terdapat sekumpulan pemulung di suatu pembuangan sampah yang rela menyisihkan penghasilannya perbulan hanya untuk berkurban di hari idul adha ini.

Salah seorang wanita yang medapatkan kesempatan berbagi kisah adalah seorang janda, berusia sekitar 60 tahun. Dia bekerja sebagai pengupas botol (entah apa itu). Dan dihargai 400 perak per kilo-nya. Dalam sehari dia bisa mengerjakan 10 hingga 20 kilo. Yang berarti dalam sehari paling banyak dia Cuma mendapatkan 8000 rupiah. Dan dia bisa menyisihkan sekitar 100rb setiap bulannya agar bisa berkurban.

Ohmygod. 8000 rupiah setiap hari. Itu bahkan tidak cukup untuk sekali makan dikantin kampusku. Dan dia bisa menyisihkan hampir setengah dari penghasilannya untuk berkurban. Dan berarti yang dapat dia gunakan untuk keperluan sehari-hari hanya 4000 rupiah. Cuma dapet indomie single tanpa telor tuh di kampus. Subhanallah banget perjuangan mereka.

Sedangkan saya sendiri yang hidup juga masih menunggu kiriman orang tua. Uang makan saya lebih dari 3 kali lipat dari penghasilan ibu itu perharinya, dan saya belum pernah berkurban sampai sekarang. Ini sungguh memalukan dan menyiksa harga diri saya.


Sekian dan Selamat Idul Adha bagi yang menjalankan.

Komentar

  1. Izin nyimak artikelnya mas?? Salam kenal, semoga sukses AMIIIN...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer