Upacara Bendera, Apaan sih tu?
Jika para siswa (aku salah satunya) ditanya apa itu upacara bendera, mungkin kebanyakan dari mereka akan menjawab upacara adalah sebuah kegiatan di mana mereka berbaris di tengah-tengah lapangan dengan mengikuti serangkaian kegiatan yang ada. Mulai dari mengibarkan sang bendera merah putih hingga bagian yang paling menyebalkan adalah mendengar pidato gak jelas yang sangat panjang di tengah teriknya matahari pagi. Kegiatan yang amat sangat melelahkan. Bayangkan, kita harus berdiri di bawah panasnya matahari selama kurang lebih 1 jam (walaupun masih jam 7, yang namanya panas, tetep aja panass!!). Sehingga pantas saja banyak siswa yang enggan untuk mengikuti upacara setiap Senin nya. Apalagi, menurut siswa, upacara tidak membawa dampak atau efek apapun pada mereka, kecuali panas, berkeringat dan capek.
Penghormatan terhadap Pahlawan
Dari zaman SD dulu sampai sekarang, pak guru selalu berkata, "upacara adalah sebuah cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita, dan dalam upacara kita diajarkan untuk menghargai bangsa dan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaannya. Dan salah satu cara untuk menghormati jasa para pahlawan adalah dengan mengikuti upacara dengan tertib. Gak seperti kamu, upacara malah pada ngobrol sendiri!!"
aku : "ah, senin, upacara, maless"
mama : "emang kenapa kalo upacara?"
aku : "ya males aja, capek"
mama : "kalo baru di suruh ikut upacara aja udah males, apalagi kalo disuruh perang ngelawan penjajah.."
aku : (glek!! cuma bisa diam, nglanjutin make sepatu buat ke sekolah.)
Yah seperti itulah pandangan para orang tua terhadap adanya upacara bendera. Upacara dilaksanakan dengan tujuan dapat meningkatkan rasa nasionalisme kita dan meningkatkan kecintaan kita pada Bangsa Indonesia.
Hanyalah sebuah tradisi
Meskipun tujuan upacara adalah meningkatkan rasa nasionalisme, namun apakah itu berhasil? Tidak. Itulah jawaban yang akan keluar dari mulut saya. Mengapa? Karena seperti yang saya sebutkan di atas, upacara tidak memberi dampak apapun kepada siswa selain rasa capek. Tidak ada sedikitpun rasa nasionalisme yang muncul.
Menurut saya, upacara hanyalah sebuah tradisi. Tradisi untuk menghormati jasa para pahlawan, tradisi untuk mencintai Indonesia. Tradisi yang sudah kehilangan maknanya. Sebagian orang berfikir, mungkin tradisi upacara ini sudah terlalu kuno dan tidak bisa dipakai. Tradisi ini perlu dirubah atau di modernisasi. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengembalikan makna dari upacara. Dan diperlukan usaha yang besar untuk mengembalikan makna dari tradisi kuno ini.
Mari kita menengok ke belakang sejenak. Bagaimana Indonesia merdeka? Bagaimana keadaan para rakyat ketika Indonesia masih dijajah? Bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan? Bagaimana perasaan para rakyat ketika Indonesia merdeka? Dan betapa bangganya rakyat Indonesia ketika melihat berkibarnya bendera Merah Putih di atas bumi Indonesia.
Dulu upacara dapat berlangsung dengan sangat khidmat karena masyarakat dulu, yang pernah mengalami betapa beratnya memperoleh kemerdekaan, sangat bangga sekaligus terharu ketika melihat bendera kita berkibar. Mungkin beberapa diantara mereka sampai menitikan air mata, karena impian mereka telah terwujud. Memerdekakan Indonesia.
Namun bagaimana dengan masyarakat sekarang? Karena mereka tidak pernah mengalami apa yang dinamakan jaman penjajahan, mereka jadi tidak tahu bagaimana rasanya berjuang. Mereka menganggap bendera Indonesia berkibar adalah hal yang lumrah. Karena di sini adalah Indonesia, jadi wajar jika ada bendera Indonesia. Mereka tidak sadar berapa banyak darah yang tumpah hanya untuk mengibarkan bendera Indonesia.
Oleh karena itu, mari kita sadarkan rakyat Indonesia. Mari kita tunjukkan bagaimana beratnya memperoleh kemerdekaan pada generasi muda Indonesia. Ada banyak cara untuk melakukannya. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah film tentang perjuangan memperoleh kemerdekaan. Film yang digarap dengan sangat apik, pasti bisa menyampaikan pesan moralnya pada para penontonnya.
Selain itu kita juga dapat menceritakan tentang perjuangan para pahlawan di sekolah. Bukan melalui pelajaran sejarah yang membosankan, melainkan dengan bercerita selayaknya orang sedang bercerita. Dalam keadaan santai namun tenang, pasti para siswa dapat mendengar dan kembali mengingat perjuangan para pahlawan.
Dan para orang tua juga bisa menceritakan tentang perjuangan para pahlawan kepada anak-anaknya. Seperti dongeng sebelum tidur, jangan hanya menceritakan dongeng putri salju, putri ini putri itu yang sebenarnya bukan cerita Indonesia. Ceritakanlah perjuangan para pahlawan pada para generasi muda agar kelak mereka dapat mencintai Indonesia. Sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi muda yang dapat dibanggakan oleh Indonesia.
Sekian,

Penghormatan terhadap Pahlawan
Dari zaman SD dulu sampai sekarang, pak guru selalu berkata, "upacara adalah sebuah cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme kita, dan dalam upacara kita diajarkan untuk menghargai bangsa dan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaannya. Dan salah satu cara untuk menghormati jasa para pahlawan adalah dengan mengikuti upacara dengan tertib. Gak seperti kamu, upacara malah pada ngobrol sendiri!!"
aku : "ah, senin, upacara, maless"
mama : "emang kenapa kalo upacara?"
aku : "ya males aja, capek"
mama : "kalo baru di suruh ikut upacara aja udah males, apalagi kalo disuruh perang ngelawan penjajah.."
aku : (glek!! cuma bisa diam, nglanjutin make sepatu buat ke sekolah.)
Yah seperti itulah pandangan para orang tua terhadap adanya upacara bendera. Upacara dilaksanakan dengan tujuan dapat meningkatkan rasa nasionalisme kita dan meningkatkan kecintaan kita pada Bangsa Indonesia.
Hanyalah sebuah tradisi
Meskipun tujuan upacara adalah meningkatkan rasa nasionalisme, namun apakah itu berhasil? Tidak. Itulah jawaban yang akan keluar dari mulut saya. Mengapa? Karena seperti yang saya sebutkan di atas, upacara tidak memberi dampak apapun kepada siswa selain rasa capek. Tidak ada sedikitpun rasa nasionalisme yang muncul.
Menurut saya, upacara hanyalah sebuah tradisi. Tradisi untuk menghormati jasa para pahlawan, tradisi untuk mencintai Indonesia. Tradisi yang sudah kehilangan maknanya. Sebagian orang berfikir, mungkin tradisi upacara ini sudah terlalu kuno dan tidak bisa dipakai. Tradisi ini perlu dirubah atau di modernisasi. Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengembalikan makna dari upacara. Dan diperlukan usaha yang besar untuk mengembalikan makna dari tradisi kuno ini.
Mari kita menengok ke belakang sejenak. Bagaimana Indonesia merdeka? Bagaimana keadaan para rakyat ketika Indonesia masih dijajah? Bagaimana perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan? Bagaimana perasaan para rakyat ketika Indonesia merdeka? Dan betapa bangganya rakyat Indonesia ketika melihat berkibarnya bendera Merah Putih di atas bumi Indonesia.
Dulu upacara dapat berlangsung dengan sangat khidmat karena masyarakat dulu, yang pernah mengalami betapa beratnya memperoleh kemerdekaan, sangat bangga sekaligus terharu ketika melihat bendera kita berkibar. Mungkin beberapa diantara mereka sampai menitikan air mata, karena impian mereka telah terwujud. Memerdekakan Indonesia.
Namun bagaimana dengan masyarakat sekarang? Karena mereka tidak pernah mengalami apa yang dinamakan jaman penjajahan, mereka jadi tidak tahu bagaimana rasanya berjuang. Mereka menganggap bendera Indonesia berkibar adalah hal yang lumrah. Karena di sini adalah Indonesia, jadi wajar jika ada bendera Indonesia. Mereka tidak sadar berapa banyak darah yang tumpah hanya untuk mengibarkan bendera Indonesia.
Oleh karena itu, mari kita sadarkan rakyat Indonesia. Mari kita tunjukkan bagaimana beratnya memperoleh kemerdekaan pada generasi muda Indonesia. Ada banyak cara untuk melakukannya. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah film tentang perjuangan memperoleh kemerdekaan. Film yang digarap dengan sangat apik, pasti bisa menyampaikan pesan moralnya pada para penontonnya.
Selain itu kita juga dapat menceritakan tentang perjuangan para pahlawan di sekolah. Bukan melalui pelajaran sejarah yang membosankan, melainkan dengan bercerita selayaknya orang sedang bercerita. Dalam keadaan santai namun tenang, pasti para siswa dapat mendengar dan kembali mengingat perjuangan para pahlawan.
Dan para orang tua juga bisa menceritakan tentang perjuangan para pahlawan kepada anak-anaknya. Seperti dongeng sebelum tidur, jangan hanya menceritakan dongeng putri salju, putri ini putri itu yang sebenarnya bukan cerita Indonesia. Ceritakanlah perjuangan para pahlawan pada para generasi muda agar kelak mereka dapat mencintai Indonesia. Sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi muda yang dapat dibanggakan oleh Indonesia.
Sekian,

Edo Belva
edoo.bf@gmail.com
edoo.bf@gmail.com
nek aku upacara dikasih tratak mau wes,, gak bakal ngedumel lagi,hehe
BalasHapusahh, aku terharu..hahaha
BalasHapusAnda adalah orang pertama yang comment ke blog ku..slamatslamat :D..
Kw ndak liat aku pas aku berdiri dengan gagah berani di tengah2 barisan kosong pas upacara kemarin??
salam blogger,
BalasHapusaku urutan keberapa comentnya?? hahahhaa
udah 2 thun gak upacara lagoiii
BalasHapus@ frank : makasi ud mampir, kamu adalah orang ke-3 yg ngoment..tapi sayangnya kamu belum bisa melebihi aku yang ada di urutan kedua!! wkwkwk
BalasHapus@secangkir teh : wew...
ia tadinya pingin jadi urutan kedua karna pertama gak bisa, eh kamu malah curang mendahului aku hahahahhaah
BalasHapushahaha..bersabarlah kamu di urutan ke-3, whehe..
BalasHapus