Mandatory Update : 2018

Seperti biasa, rasanya seperti ada kewajiban untuk mengupdate laman ini tiap tahun. Dengan umurku yang sudah lebih dari seperempat abad ini, kadang aku merasa aneh bin geli jika masih mengisi blog ini dengan update kehidupan semacam diary anak SD seperti ini. But well, this is my page and I can do whatever sh*t I want to do. So, hello again my old friend, lets see and evaluate whats happen in 2018.

Untukku tahun 2018 (dan mungkin 2017) berjalan begitu cepat. Meskipun sebenarnya banyak aktifitas, peristiwa dan cerita, tapi entah kenapa semua terasa berlalu begitu saja.

Rasanya baru kemarin aku menjalin cerita dengan mba "Bunga", tapi ternyata itu sudah 2 tahun yang lalu. Rasanya baru kemarin aku pindah dari pulau kecil di ujung timur Nusa Tenggara ke Kota kecil di ujung Jawa, tapi ternyata itu sudah 1.5 tahun yang lalu. Rasanya baru kemarin aku terkaget-kaget mendengar kabar bahwa Yangti meninggal dan berlari-larian mencari tiket ke Jogja untuk bisa bertemu untuk terakhir kalinya, tapi ternyata itu sudah 1 tahun yang lalu. Rasanya baru saja orang tuaku datang ke sini dan membantu beres-beres rumah, eh ternyata itu sudah 6 bulan yang lalu.

Semua terasa cepat dan berlalu begitu saja.

Dan diakhir 2018 kemarin, aku juga baru menyadari bahwa hidupku tak banyak berubah, aku tak banyak berkembang di tahun ini. Posisi pekerjaan masih sama. Kemampuan tidak jauh berbeda. Pencapaian tidak ada. Pengalaman? masih gitu-gitu aja.

Kegalauan akan stagnansi kemampuan ini sudah muncul sejak 4-5 bulan yang lalu. Mulai muncul keresahan-keresahan akan masa depan. Muncul perasaan tidak berguna karena kemampuan dan pengalaman yang cuma itu saja. Mulai muncul keinginan untuk sekolah lagi, atau minimal pindah instansi. Apakah ini yang disebut quarter life crisis?? hmm. (Please pengunjung yang mengalami nan merasakan hal ini bisa meninggalkan pesan di sini, agar ku tak merasa sendirian, lol.)

Terlebih saat aku mengisi sebuah form evaluasi yang mengharuskan aku menjawab pertanyaan mengenai organisasi, prestasi dan aktifitas di luar pekerjaan. Aku tidak bisa mengisinya, karena memang jawabannya tidak ada. Hidupku sekarang hanya diisi dengan bekerja, pulang, mengunjungi orang tua, mengunjungi teman dan mba Bunga serta makan dan jalan-jalan. Tidak ada aktifitas di luar kantor, tidak ada organisasi, tidak ada kontribusi apa-apa ke masyarakat. I do nothing for the society.

Bahkan akupun mulai jarang berolahraga, yang impactnya berat badan naik 7kg selama 1.5 tahun ini.

Sungguh menyedihkan dan sangat disayangkan. Perkembanganku yang sekarang sepertinya tidak ada 1/10 jika dibandingkan masa kuliah dulu. Aku yang seharusnya memanfaatkan era 20an ku ini untuk sesuatu yang lebih produktif malah memanfaatkannya untuk hal-hal konsumtif.

Semoga penyesalan yang muncul di akhir 2018 lalu tidak terulang kembali tahun ini. Semoga aku dan kita semua bisa menjadi lebih baik di tahun ini.

Terima kasih 2018 untuk pelajaran berharganya.

Dan selamat datang 2019, semoga kita bisa bersahabat tahun ini.


Komentar

Postingan Populer