Update Kehidupan 1 : 2016.

Hey ho!
Tidak terasa, betul-betul tidak terasa sudah 2 tahun blog ini tidak ku kunjungi.
Dan rasanya aneh bin unyu juga untuk seseorang yang berumur seperempat abad alias 25 tahun seperti aku ini masih menulis blog yang bercerita soal dirinya.

Well, lets get started...

First half

Rasanya baru kemarin, dan aku masih ingat dengan jelas bagaimana rasanya.
Tahun ini dipenuhi dengan masa-masa kegalauan dan usaha-usaha untuk menata kehidupan.

Selepas menjadi jomblo untuk pertama kalinya, awal tahun 2016 lalu banyak diisi dengan melamun galau dan meratapi nasib. Ya mohon maaf kalau terlihat lemah menye-menye, sebagai seseorang yang pertama kali putus, pertama kali patah hati dan pertama kali kehilangan harapan, itu lah yang aku rasakan. Galau.

Menjadi jomblo sedikit banyak mempengaruhi beberapa keputusan yang aku ambil di tahun itu. Dengan dalih patah hati, akhirnya aku memilih untuk tetap tinggal di Sumba dan berhenti mencari pekerjaan di pulau jawa. Toh memang awalnya aku berniat pindah kerja hanya untuk dekat dengan mba mantan. Akhirnya pula dana yang sudah aku alokasikan untuk menikah dengan si mantan, aku pindahkan ke tempat lain.

Menjadi jomblo dan kerja di pulau terpencil membuatku memiliki banyak waktu luang. Dan aku berusaha mengisinya dengan berbagai cara. Mulai dari chat banyak orang untuk mencari lawan bicara, memiliki hobi baru yaitu bebersih rumah (dan terutama menguras kamar mandi), membeli kompor listrik dan berusaha untuk memasak sendiri makananku (pertama kalinya belajar masak!), mencoba olahraga teratur tiap pagi dan sore, hingga ala-ala mengambil kelas online untuk meningkatkan kemampuan (meskipun tidak semua kelas berhasil kuselesaikan, wkw)

Begitulah gambaran awal kehidupanku di tahun 2016, berusaha menyibukan diri dan sesekali (atau sering kali?) sedih galau jika teringat mba mantan.

The other half

Di pertengahan tahun, awal juni 2016, aku mendapatkan amanah untuk menghandle event di Labuan bajo. Yiey, jalan-jalan! begitu pikirku.

Kala itu labuan bajo sudah menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Apalagi di musim panas seperti bulan Juni, para bule sudah memenuhi pulau ini. Sungguh berbeda dengan pulau lain di NTT.

Singkat cerita, setelah event selesai aku masih ada jatah menginap 1 hari 2 malam. Temen-temen yang lain memilih untuk langsung pulang ke rumah masing-masing, sedangkan aku sang oportunis yang hobi jalan-jalan tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan ini. Berbekal koneksi driver yang merupakan warga lokal, aku berhasil mendapatkan kursi untuk island hoping 1 hari di labuan bajo untuk keesekoan harinya..

Aku naik ke sebuah kapal yang beberapa pasangan bule. Mereka menyapaku dan salah satu pasangan dari Perancis bertanya, "Are you alone here?" . Ternyata eh ternyata, itu merupakan kapal untuk pasangan bule yang merupakan bagian dari paket wisata untuk pasangan aka couple. Pantas saja mereka bertanya-tanya begitu melihat aku yang duduk sendiri dengan muka polos di ujung kapal.

Dan ternyata eh ternyata lagi, aku merupakan penumpang gelap di kapal itu. Namaku dimasukan sebagai kru kapal di list nama penumpang. Oh my....yasudahlah, yang penting jalan-jalan.

Kita mengunjungi pulau rinca untuk melihat komodo, hiking mendaki bukit dengan cuaca super panas, melihat komodo-komodo dari dekat dan tak lupa berfoto ria. Well, karena aku jomblo yang baik hati, aku lebih banyak menawarkan sebagai tukang foto ke pasangan-pasangan bule daripada menjadi objek foto.

Setelah capek hiking, kita kembali ke kapal dan melanjutkan perjalan ke spot untuk snorkling. Fun fact, ini adalah kali pertama aku snorkling. Sebagai seseorang yang berenang pun tak bisa, aku sangat gerogi kala itu. Melihat sekeliling, "kok gaada pelampung? dem..."

Kita menepi ke sebuah pulau, dan ternyata spot snorklingnya hanyalah di tepi pantai. Bukan di tengah laut seperti yang aku bayangkan. Fyuh. Aku bernafas lega. Setidaknya tidak mungkin tenggelam.

Dengan kombinasi tidak bisa berenang + pertama kali snorkling + sendiri dan kalikan dengan aku yang penakut, membuat awal-awal snorkling tidak berjalan lancar. Air banyak masuk ke mata dan hidung. Baru sebentar meluncur sudah keluar lagi karena takut tenggelam. Tidak berani agak ketengah sehingga tidak melihat banyak ikan.

Untunglah ada seorang wanita bule baik hati yang menghampiriku dan memberikan beberapa tips trik untuk snorkling. Berbekal tips dari beliau dan ditambah gengsi karena gak bisa apa-apa akhirnya aku mulai semakin lihai dalam snorkling, setidaknya mulai bisa melihat terumbu karang berwarna warni. Ikan berbagai macam bentuk. Dan rasanya diserang ikan-ikan yang merasa terganggu karena aku lewat di sana.

Indah.

Aku merasa seperti sedang terbang dan melihat pemandangan yang luar biasa indah. Aku baru tau kalau pemandangan bawah laut begitu indah hingga seakan menarikku untuk semakin ke tengah lautan. Rasa takutku rasanya tidak sebanding di depan indahnya dunia yang sedang aku tatap waktu itu. Hingga akhirnya aku jatuh cinta dan berjanji akan kembali lagi ke sana. Suatu saat.

Setelah puas snorkling, tiba waktunya untuk kembali ke labuan bajo.

Aku duduk di bagian belakang kapal bersama beberapa kru. Duduk ala-ala dengan pose mendramatisir menatap lautan seperti di drama korea. Dan entah kenapa, aku tiba-tiba merasa tersembuhkan. Sembuh dari kegalauan yang selama hampir satu tahun menghantuiku.

Dunia ini begitu indah. Banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Banyak orang baik untuk dikenal. Banyak hal menantang untuk dilakukan dan banyak kenangan untuk dikenang.
Dari pada berlarut dalam kesedihan, lebih baik kita melanjutkan hidup dan kembali menikmati indahnya dunia ini.

Memang terdengar klise, apalagi ditambah dengan pose dudukku yang ala-ala waktu itu semakin menambah kesan klise dan dibuat-buat. Tapi di sana setidaknya aku mulai sembuh.

Setelah kembali ke Sumba, kehidupanku kembali seperti sebelumnya. Masih sering membersihkan kamar mandi, sering lari, sesekali memasak makanan aneh-aneh. Tapi sudah tanpa kesedihan di dalamnya.

Habis Gelap Terbitlah Terang

Masa-masa galau sudah berakhir. Dan kehidupan selanjutnya diisi dengan masa-masa indah. Alhamdulillah.

Di mulai dari puasa dan lebaran, yang alhamdulillah di tahun itu dapat aku lalui di Semarang. Entah bagaimana caranya kala itu, aku bisa melewati 3 weekend di Semarang. Bertemu dengan keluarga-keluarga dekat. Silahturrahmi dengan beberapa teman, dan sempat mampir ke keluarga mba mantan.

Kemudian dilanjutkan dengan kebahagiaan liburan bersama rekan seperjuangan saat kuliah. Ber-delapan kita memutuskan untuk melepas penat di Lombok dan Gili Trawangan. Gili Trawangan memberikan kesan tersendiri di trip kali ini. Pulau kecil berpasir putih yang diisi oleh para turis ini membuatku seolah berada di negara lain.

Di trip ini aku baru menyadari kalau ternyata cukup banyak temanku yang tidak bisa berenang. Kukira selama ini hanya aku lelaki cupu yang cuma bisa memilih kolam renang sedalam 1m karena takut tenggelam. Ternyata mereka juga, lol.

Dan di trip ini aku melakukan snorkling untuk kedua kalinya. Beberapa spot snorkling menjadi arena petualangan kita. Dari bersusah-susah berenang untuk mengejar penyu. Berlomba-lomba berenang melawan arus untuk mengikuti rombongan. Hingga ada kejadian salah satu temanku yang menabrak rombongan cewe-cewe di sana. Ternyata dia kram, dan hampir tenggelam... Kirain sengaja....

Seolah sedang memberiku hadiah setelah aku lepas dari kegalauan, keberuntungan datang lagi. Tiba-tiba aku mendapatkan undangan training di Surabaya. Alhasil, setelah dari lombok aku melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Dilanjutkan ke Semarang. Dilanjutkan ke Jogja. Dan dilanjutkan ke Bali. Baru kembali ke Sumba.

Oh sungguh beruntung.

Di Jogja aku bertemu dengan kawan lama. Seorang perempuan yang dulu sempat dekat denganku saat aku masih berseragam putih abu. Sebut saja mba Bunga*. Dia yang terkenal selalu sibukpun menyempatkan bertemu denganku. Akhirnya kita mengobrol sampai larut, bertukar cerita karena lama tidak berjumpa.

Setelah dari Jogja, akhirnya "liburan" panjangku ini diakhiri dengan menonton konser So**drenalin* di Denpasar. Seakan menutup rentetan perjalananku, konser ini berhasil menggugah semangatku. Sudah beratus-ratus purnama semenjak aku terakhir kalinya menonton konser, apalagi ditambah So7, band favoritku sejak jaman cilik muncul di sana. Penutupan yang pantas. Alhamdulillah.

Tetapi ternyata kisahku tahun ini masih belum berhenti.

Hubunganku dan mba bunga semakin dekat. Hubungan yang pernah membeku karena mba bunga pergi ke benua yang berbeda seakan-akan mulai mencair. Hubungan yang dulu terdiam beku kini berusaha untuk mulai bergerak dan berlari melanjutkan kembali perjalanannya. Akhirnya dia mencapai satu cek poin, aku kini bersama mba bunga(ehm) meneruskan perjalanan yang entah di mana finishnya.

Hubungan baruku dengan mba bunga menjadi salah satu kejutan manis di tahun ini. Tidak kusangka, tidak sampai 1 bulan semenjak bertemu kembali kita langsung memutuskan untuk kembali menjadi hubungan yang lebih serius.

Terima kasih 2016, engkau telah menjadi tahun yang baik untukku.


Komentar

  1. Waah senangnya masih ada yg blogging model diary book gini hehehe

    BalasHapus
  2. The casino - Dr. MJD
    Casino. Hotel. 순천 출장마사지 Dr. 경산 출장마사지 MJD. Casinos. Hotel. Dr. Mcd. Las Vegas, Nevada. Dr. 포천 출장샵 MSD. 나주 출장안마 MCD. The 창원 출장안마 MCD is the only licensed medical marijuana dispensary

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer